ESAI MPK (Minggu ke-2, Kelompok 2)
Kuantitas, Kualitas, dan Analoginya
Jika kita menganalogikan kuantitas dan kualitas pada uang, maka jumlah lembaran uang adalah kuantitas, sedangkan nominal uang merupakan kualitas. Maka kita tidak bisa membandingkan nilai uang tersebut hanya berdasarkan jumlah lembarannya saja, pun juga tidak bisa membandingkannya berdasarkan nominalnya saja. Untuk bisa membandingkan nilai uang tersebut dengan adil, kedua pertimbangan (jumlah lembaran dan nominal) harus digunakan secara simultan.
Contoh: kantong A berisi uang pecahan 100.000 sebanyak satu lembar, sedangkan kantong B berisi uang pecahan 20.000 sebanyak lima lembar. Kita tidak bisa mengatakan kantong A bernilai lebih besar dari pada kantong B hanya karena nominal uang pecahan di kantong A lebih besar dari pada nominal uang pecahan di kantong B. Pun sebaliknya, kita tidak bisa mengatakan bahwa kantong B bernilai lebih besar dari pada kantong A hanya karena jumlah lembaran uang di kantong B lebih banyak dari pada jumlah lembaran uang di kantong A. Karena pada kenyataannya, kedua kantong tersebut berisi jumlah yang sama, yakni 100.000.
Ilustrasi di atas merupakan contoh yang sangat sederhana mengenai kuantitas dan kualitas. Sayangnya, tidak semua kualitas terukur jelas seperti nominal uang. Realita kadang mencakup banyak hal yang kompleks. Tidak ada kebenaran yang mutlak. Maka sudah sepantasnya kita lebih bijak dalam memandang setiap sesuatu. Kita tidak bisa memandang sebelah pihak terhadap kuantitasnya saja tanpa memandang kualitasnya. Begitu pula sebaliknya, kita tidak bisa memandang sebelah mata pada kualitasnya saja tanpa memandang kuntitasnya.
Hal yang penting kita jadikan pelajaran adalah, jika kita merupakan objek tersebut, maka kewajiban kita adalah memberikan yang terbaik, ‘sebanyak’ mungkin yang kita bisa, dan ‘sebaik’ mungkin yang kita bisa. Tugas kita hanya dua, yaitu (1) melakukan yang terbaik, dan (2) meyakini bahwa pada akhirnya kehendak Tuhan tetaplah yang terbaik.
Comments
Post a Comment